Seputih kapas kabut
Kecupi pucuk pucuk pinus
Melayang membawa hawa dingin
Menusuk ke dalam raga
Perdu menyembul
Dalam simpul terkulum beku
Bunganya ungu seprti haru
Membawa dalam alunan asa
Jauh nan jauh
Pikir melayang entah kemana
Kutatap kelokan jalan
Meliuk turuni curam
Bias-bias air hujan
Serpih pendar dalam pandangan
Jatuh dibunga-bunga liar
Jatuh dihelai rerumputan
Memerah jalan setapak
Membelah rimbun dan menanjak
Berhias jurai ilalang
Surga malam sang kunangkunang
Beralas baru bertumpuk
Berpagar tonggak-tonggak lapuk
Bukit pinus
Bukit saputan kabut
Diantara cekung menampung tirta
Dimana teratai mnyembul
Menguncup bunga
Dan cerita sEpasang angsa
Menari diriak-riak telaga
Masih terpaku aku disini
Diujung senja tanpa bianglala
Sahabat kata ukir aksara
Kusadur di buram kertas
Lewat imaji sapuan kuas hatiku
Yang terus memadu warna
Dibias senja
Kecupi pucuk pucuk pinus
Melayang membawa hawa dingin
Menusuk ke dalam raga
Perdu menyembul
Dalam simpul terkulum beku
Bunganya ungu seprti haru
Membawa dalam alunan asa
Jauh nan jauh
Pikir melayang entah kemana
Kutatap kelokan jalan
Meliuk turuni curam
Bias-bias air hujan
Serpih pendar dalam pandangan
Jatuh dibunga-bunga liar
Jatuh dihelai rerumputan
Memerah jalan setapak
Membelah rimbun dan menanjak
Berhias jurai ilalang
Surga malam sang kunangkunang
Beralas baru bertumpuk
Berpagar tonggak-tonggak lapuk
Bukit pinus
Bukit saputan kabut
Diantara cekung menampung tirta
Dimana teratai mnyembul
Menguncup bunga
Dan cerita sEpasang angsa
Menari diriak-riak telaga
Masih terpaku aku disini
Diujung senja tanpa bianglala
Sahabat kata ukir aksara
Kusadur di buram kertas
Lewat imaji sapuan kuas hatiku
Yang terus memadu warna
Dibias senja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar